Tuesday, December 22, 2009

ISTIQAMAH KEKUATAN PEJUANG


Kita senantiasa berharap berada dalam kelompok mukmin yang bertaqwa.Namun Adakah kita

telah mempersiapkan diri dengan ilmu dan keyakinan yang mantap. Ikhrar bahwa tiada Tuhan melainkan Allah , dan Muhammad sollallahu ’alaihi wasallam pemimpin kita , perlu difahami dan diterjemahkan dalam realiti kehidupan. Namun realitinya ,kita selalu tersasar ,Mungkin kita memiliki pemahaman yang baik tentang Islam tapi tak mampu diterjemahkan dalam kehidupan. Kekadang kita mampu mengimplementasikannya tapi tak mampu bertahan . Contohnya dalam bulan ramadhan ibadah kita hebat bila menjelang syawal semuanya merudum.Natijah dari itu Istiqomah dalam memegang tali Islam merupakan kemestian bagi hamba-hamba Allah yang bercita-cita memperolehi husnul qatimah .




Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَارِبُوا وَسَدِّدُوا وَاعْلَمُوا أَنَّهُ لَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِعَمَلِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْتَ قَالَوَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ رواه مسلم



“Dekatilah dan tepatilah dan ketahuilah sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kamu yang selamat dengan amalnya. Mereka bertanya, “Dan juga kamu Ya … Rasulullah, Beliau bersabda, “Dan juga aku (tidak selamat juga) hanya saja Allah swt telah meliputiku dengan rahmat dan anugerah-Nya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)




“Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS 11:112)

Istiqomah adalah lawan daripada thughyan (penyimpangan atau melampaui batas). Dari segi bahasa bermaksud berdiri tegak di suatu tempat , ianya terbit dari perkataaan “qooma” yang bererti berdiri. Maka secara etimologi, istiqamah bererti tegak lurus.Secara terminologi, istiqamah mampu diertikan dengan beberapa pengertian berikut ini :


"Istiqamah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah dengan apa dan siapa pun)"
Saidina Abu Bakar As-Shiddiq ra

, “Istiqamah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu ”
Umar bin Khattab ra

“Istiqamah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah swt”
Utsman bin Affan ra
“Istiqamah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban”
Ali bin Abu Thalib ra
“Istiqamah adalah melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan”
Al-Hasan berkata,

Mujahid berkata, “Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah swt”* Ibnu Taimiah berkata, “Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa melihat ke kiri atau ke kanan”
Kesimpulan kita dikira beristiqomah sekiranya dapat mempertahankan keimanan dan akidah dalam sebarang situasi dan suasana . Ia umpama batu karang yang tegar menghadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak mudah goyah atau mengalami futur dan penurunan dalam perjalanan dakwah. Ia sentiasa sabar dalam menghadapi seluruh godaan dalam ranjau perjuangan.meskipun mengalami proses tribulasi dakwah dan tokoh pimpinannya . Itulah mukmin , selalu istiqamah dalam sepanjang jalan dan di seluruh tahapan-tahapan dakwah.Dalil-dalil dan Asas IstiqomahDalam Alquran dan Sunnah Rasulullah saw banyak sekali ayat dan hadis yang berkaitan dengan masalah istiqamah di antaranya adalah;


“Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(QS 11:112)

Berkaitan dengan ayat ini, betapa Rasulullah sollallahu ’alaihi wasallam pernah mengungkapkan beliau beruban disebabkan amanah daripada ayat ini seperti yg dicatatkan dalam hadis ini;

عن عقبة بن عامر وأبي جحيفة قال صلى الله عليه وسلم : شيبتني هود و أخواتها رواه الطبراني وصححه الألباني في صحيح الجامع ((3720
Daripada Uqbah bin Amir dan Abu Juhaifah, Rasulullah sollallahu ’alaihi wasallam bersabda; "Telah membuat aku beruban (surah) Hud dan saudara2nya"
Diriwayatkan oleh At-Thobroni


Betapa besar dan berat perintah utk istiqomah dari Allah ta’ala kepada kita sehinggakan Rasul makhluk termulia pun beruban ketika memahami ayat ini, bagaimanapula kita? Biasanya kita beruban disebabkan sibuk sangat mengejar dunia meninggalkan akhirat sehingga tidak sedar kita sudah tua beruban dan sangat dekat dengan kematian.Ayat ini juga mengisyaratkan kepada kita bahwa Rasullah dan orang-orang yang bertaubat bersamanya mesti beristiqomah sebagaimana yang telah diperintahkan. Istiqomah dalam mabda (dasar atau awal pemberangkatan), minhaj dan hadaf (tujuan) yang digariskan dan tidak boleh menyimpang dari perintah-perintah ilahiah.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS 41: 30-32)
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya;sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."(QS 46:13-14)

Empat ayat di atas menggambarkan kepentingan istiqamah setelah beriman dan pahala besar yang dijanjikan Allah SWT seperti hilangnya rasa takut, terhapusnya kesedihan dan nikmat syurga bagi hamba-hamba Allah yang sentiasa memperjuangkan nilai-nilai keimanan dalam setiap suasana atau situasi apapun.



عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ وَفِي حَدِيثِ أَبِي أُسَامَةَ غَيْرَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ رواه مسلم“

Aku berkata, “Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku satu perkataan dalam Islam yang aku tidak akan bertanya kepada seorang pun selain engkau. Beliau bersabda, “Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqamahlah (jangan menyimpang).”
(HR Muslim dari Sufyan bin Abdullah)


Selain ayat-ayat dan beberapa hadits di atas, ada beberapa pernyataan ulama tentang kepentingan istiqamah sebagaimana berikut;Sebagian orang-orang arif berkata,


"Jadilah kamu orang yang memiliki istiqomah, tidak menjadi orang yang mencari karomah, kerana sesungguhnya dirimu bergerak untuk mencari karomah sementara Robbmu menuntutmu untuk beristiqomah.”

Syekh Al-Islam Ibnu Taimiyah berkata,"Sebesar-besar karomah adalah memegang istiqamah.”

No comments:

Post a Comment